Cerita 7. Makhluk Halus Peternakan Ayam

Задания на повторение: вставьте нужные аффиксы

Чтобы выполнить задание нужно авторизоваться и тогда появятся кнопки "Сохранить" и "Завершить задание".

Harry adalah seorang bujang lapuk, yang rumahnya acap jadi tempat ongkrong para muda di kampungnya. Tak cuma ongkrong saja, sebab hampir tiap malam banyak juga para muda yang umpang tidur di rumahnya, main kartu, catur, dan hal-hal lain yang biasa laku anak-anak muda. Orangtua Harry tak masalah semua itu, asalkan mereka tak laku hal-hal yang aneh dan tidak langgar hukum.

Ini semuanya karena rumah Harry cukup luas dan santai bagi teman-temannya. Biasanya, para muda datang ke rumah Harry habis maghrib. Jika sudah umpul, mereka akan rembuk soal makan apa yang akan beli. Sesudah saling pakat, mereka bakal patungbeli makan.

Seperti itulah biasa yang mereka lakutiap malam. Pada suatu malam, di malam Jumaat Kliwon, Harry dan kawan-kawan tak punya sepeser pun uang untuk beli makan. “Aduh, bagaimana ini, tak ada makan nih,” keluh Andi, salah orang teman Harry. “Iya, nih...” tukas Samidin, “Apalagi, sekarang tanggal tua. Semuanya lagi pada bokek.”

“Eh, gimana kalau kita olong tebu saja?” tanya Harry beri ide kepada teman-temannya. “Wah, bagus tuh...” sahut Slamet. Ide itu mereka tindak lanjut. Rencananya, mereka akan olong tebu di kebun tebu belah Timur kampung mereka – dekat terna ayam. Tanpa banyak timbang yang macam-macam, mereka angkat dari rumah Harry nuju kebun tebu. Mereka tak ingat sama sekali kalau saat itu adalah malam Jumat Kliwon.

Biasanya, malam Jumat Kliwon, mereka tak mau luyur di luar rumah, cukup ongkrong di rumah Harry saja. sampai di kebun tebu, Harry yang bawa sabit, langsung umbangberapa batang tebu yang ranum dan tampak manis. Teman-temannya umpul tebu-tebu yang sudah tebang Harry.

Jalan di sekitarkebun tebu ini cukup gelap karena hanya terang lampu bolam 5 watt. Itu pun lampu erang yang ada di depan ternak ayam. Ketika mereka hendak bawa tebu-tebu yang sudah tebang ke rumah Harry, tiba-tiba Harry kejut oleh sosok bayang hitam yang ada di pojok ternak ayam. Harry andang sosok itu tanpa kedip.

rasanya campur aduk, antara rasa takut dan ingin lari. Harry tanya pada temannya yang lain, harap mereka lihat hal yang sama seperti yang lihatnya. Benar saja, mereka juga lihat hal yang sama. Dan akhirnya semuanya andang bayang hitam itu tanpa kedip.

Mula-mula bayang hitam, yang lihat mereka adalah makhluk kecil bentuk seperti kucing, semua badannya warna putih. Saat hati terus-erus, makhluk itu makin besar dan makin inggi – kira-kira tinggi tanam tebu siap panen. Dan warna putih. Usai makhluk itu tambah tinggi ukurannya, makhluk itu langsung jalan ke arah Barat. Sampai di ujung ternak ayam, makhluk itu raib.

Peristiwa itu buat semua bulu kuduk yang lihatnya remang. Mereka gidik takut. Tanpa komando, semuanya lari birit-birit. Tebu-tebu yang sudah tebang buang begitu saja. Bagi mereka yang penting selamat lebih dulu.

Sampau di rumah, Harry ceritajadisebut pada ayahnya yang sudah tua. “Tadi, aku dan kawan-kawan lihat makhluk eri ayah” tukas Harry, “Siapakah ia ayah?” Ayah Harry jawab kalau makhluk itu adalah unggu ternak ayam. Di mana, makhluk itu sering kali ampak wujudnya, lebih lagi di malam Jumat Kliwon.

Tapi makhluk itu sama sekali tak ganggu masyarakat sekitar. Sang milik ternak ayam sengaja aruh makhluk halus untuk jaga ternak miliknya. Sejak saat itu, Harry dan kawan-kawan kapok. Mereka tak pernah lagi olong tebu orang.

Комментарии

Пока нет комментариев.