Harry adalah seorang bujang lapuk, yang rumahnya acap dijadikan tempat nongkrong para pemuda di kampungnya. Tak cuma nongkrong saja, sebab hampir tiap malam banyak juga para pemuda yang numpang tidur di rumahnya, main kartu, catur, dan hal-hal lain yang biasa dilakukan anak-anak muda. Orangtua Harry tak mempermasalahkan semua itu, asalkan mereka tak melakukan hal-hal yang aneh dan tidak melanggar hukum. Ini semua karena rumah Harry cukup luas dan santai bagi teman-temannya. Biasanya, para pemuda datang ke rumah Harry sehabis maghriban. Jika sudah ngumpul, mereka akan rembukan soal makanan apa yang akan dibeli. Sesudah saling sepakat, mereka bakal patungan membeli makanan.
Seperti itulah kebiasaan yang mereka lakukan setiap malam. Pada suatu malam, di malam Jumaat Kliwon, Harry dan kawan-kawan tak punya sepeser pun uang untuk membeli makanan. “Aduh, bagaimana ini, tak ada makanan nih,” keluh Adi, salah seorang teman Harry. “Iya, nih...” tukas Samidin, “Apalagi, sekarang tanggal tua. Semuanya lagi pada bokek.”
“Eh, gimana kalau kita nyolong tebu saja?” tanya Harry memberi ide kepada teman-temannya. “Wah, bagus tuh...” sahut Slamet. Ide itu mereka tindak lanjuti. Rencananya, mereka akan nyolong tebu di perkebunan tebu sebelah Timur perkampungan mereka – dekat peternakan ayam. Tanpa banyak pertimbangan yang macam-macam, mereka berangkat dari rumah Harry menuju perkebunan tebu. Mereka tak ingat sama sekali kalau saat itu adalah malam Jumat Kliwon. Biasanya, malam Jumat Kliwon, mereka tak mau keluyuran di luar rumah, cukup nongkrong di rumah Harry saja. Sesampainya di perkebunan tebu, Harry yang membawa sabit, langsung menumbangkan beberapa batang tebu yang ranum dan tampak manis. Teman-temannya yang mengumpulkan tebu-tebu yang sudah ditebang Harry.
Jalan di sekitaran perkebunan tebu ini cukup gelap karena hanya diterangi lampu bohlam 5 watt. Itu pun lampu penerang yang ada di depan peternakan ayam. Ketika mereka hendak membawa tebu-tebu yang sudah ditebang ke rumah Harry, tiba-tiba Harry dikejutkan oleh sesosok bayangan hitam yang berada di pojok peternakan ayam. Harry memandangi sosok itu tanpa berkedip.
Perasaannya bercampur aduk, antara rasa takut dan ingin lari. Harry bertanya pada temannya yang lain, berharap mereka melihat hal yang sama seperti hal yang dilihatnya. Benar saja, mereka juga melihat hal yang sama. Dan akhirnya semua memandangi bayangan hitam itu tanpa berkedip. Mula-mula bayangan hitam, yang dilihat mereka adalah makhluk kecil berbentuk seperti kucing, semua badannya berwarna putih. Saat diperhatikan terus-menerus, makhluk itu makin membesar dan makin meninggi – kira-kira setinggi tanaman tebu siap panen. Dan berwarna putih. Usai makhluk itu bertambah tinggi ukurannya, makhluk itu langsung berjalan ke arah Barat. Sampai di ujung peternakan ayam, makhluk itu raib.
Peristiwa itu membuat semua bulu kuduk yang melihatnya meremang. Mereka bergidik takut. Tanpa dikomando, semuanya lari terbirit-birit. Tebu-tebu yang sudah ditebang dibuang begitu saja. Bagi mereka yang penting selamat lebih dulu.
Sesampainya di rumah, Harry menceritakan kejadian tersebut pada ayahnya yang sudah tua. “Tadi, aku dan kawan-kawan melihat makhluk mengerikan ayah” tukas Harry, “Siapakah ia ayah?”
Ayah Harry menjawab kalau makhluk itu adalah penunggu peternakan ayam. Makhluk itu seringkali menampakkan wujudnya, terlebih lagi di malam Jumat Kliwon. Tapi makhluk itu sama sekali tak mengganggu masyarakat sekitar. Sang pemilik peternakan ayam sengaja menaruh makhluk halus untuk menjaga peternakan miliknya. Sejak saat itu, Harry dan kawan-kawan kapok. Mereka tak pernah lagi nyolong tebu orang.
Комментарий
Maghriban – четвертая ежедневная молитва в исламе. Совершается после захода солнца, в сумерки (maghrib – от арабск. «Запад»). Сумерки (как и рассвет) считаются пограничным временем, когда нечистая сила может мешать людям.
kosa kata
bujang lapuk *lapuk |
закоренелый холостяк плесень |
nongkrong |
разг. тусоваться |
numpang tidur |
переночевать у кого-то дома |
mereka rembukan |
шутл. переговоры шли о |
mereka bakal |
скинулись деньгами |
tanggal tua |
последние дни месяца |
lagi pada bokek |
«на мели», без денег |
nyolong |
дж., разг. воровать |
keluyuran di luar |
разг. слоняться |
lari terbirit-birit |
бежать сломя голову |
Tukas |
зд.: неоднократно повторять |
Kapok |
разг. «завязать», прекратить чем-то заниматься |