Cerita 10. Dipijat Peri

Задания на повторение: вставьте нужные аффиксы

Чтобы выполнить задание нужно авторизоваться и тогда появятся кнопки "Сохранить" и "Завершить задание".

telah harikerja sebagai kuli bangun, badan Supri rasa capek dan pegal-pegal karena baru pertama kali kerja berat sebagai kuli bangun.telah pulang kerja, Supri omong sama ibunya kalau badannya pegal-pegal.

Supri meminta tolong ibunya anggil Mbok Widi, tukang pijat yang tinggal di kampung Supri. telah omong sama ibunya, Supri langsung gegas ke kamarnya untuk istirahat. Rumah Supri lumayan besar, ia tidur di kamarnya di belah Timur, sedangkan dua orang tuanya beserta adiknya tinggal di belah Barat, jadi jarak Supri dan dua orang tuanya cuma halang tembok saja.

Kampung Supri golong kampung yang masih pelosok, telah shalat isya kampung Supri sudah sepi, tidak ada anak muda yang ongkrong. Jarang juga orang yang munculм di malam hari. Waktu itu tepat pukul sembilan malam, dengan capeknya Supri tidur di rumahnya dengan posisi tengkurap, sambil unggu datang Mbok Widi, dan benar saja saat itu langsung dengar suara ketok pintu kamarnya.

Kulonuwundengar suara dari luar pintu. “Monggo mlebet, Mbak”, jawab Supri. nyata yang etuk pintu adalah Mbok Widi. Lalu, tanpa banyak bicara langsung masuk ke kamar Supri. “Pijit, mas?” tanya Mbok Widi. “Iya, Mbok,” jawab Supri tengah sadar saking antuk dan capeknya.

saat kemudian Supri heran. Tidak biasanya Mbok Widi pakai parfum yang harum sekali baunya bak bunga melati. “Kok tumben pakai parfum? Parfum apa Mbok, kok wangi sekali?”, tanya Supri.“Ini tadi cuma bawa dari rumah,” jawabnya lirih. Selain itu Supri rasa heran, pijit Mbok Widi kali ini lebih enak. Bahkan, tangan Mbok Widi juga rasa dingin. Saking enaknya Supri sampai tidur pulas.

Saat Supri bangun hari sudah pagi. Mbok Widi, orang yang ijitnya malam juga sudah tak ada lagi di kamar Supri. Supri gegas cari ibunya dan tanya. “Bu Mbok Widi malam, sudah kasih duit belum?”

“Mbok Widi siapa?” tanya ibunya kaget. “Mbok Widi tukang pijit tetangga kita, malam kan Mbok Widi ijitin aku, kemarin aku kan minta tolong ibu anggil Mbok Widi”. Dengan rasa heran ibunya jelas kepada Supri, kemarin ia lupa dan belum datang ke tempat Mbok Widi. Dan malam di rumahnya tidak ada tamu datang.

Dengan rasa bingung Supri datang Mbok Widi untuk asti apakah Mbok Widi datang ke rumahnya dan ijitnya. dengar jawab dari Mbok Widi, Supri kaget bukan main, nyata Mbok Widi tidak datang ke tempatnya malam.

Dalam hati Supri tanya-tanya benar siapa yang ijitnya malam. Supri baru sadar bahwa yang ijitnya malam ada peri unggu pohon melinjo di sebelah kamar Supri. Ayah Supri yang atanya. Karena di desa ayahnya masuk orang pintar.

Комментарии

Пока нет комментариев.