Ночная стража: народные индонезийские истории о встречах с духами

Setelah seharian bekerja sebagai kuli bangunan, badan Supri terasa capek dan pegal-pegal karena baru pertama kali kerja berat sebagai kuli bangunan. Setelah pulang bekerja, Supri ngomong sama ibunya kalau badannya pegal-pegal. Supri meminta tolong ibunya memanggilkan Mbok Widi, tukang pijat yang tinggal di kampung Supri. Setelah ngomong sama ibunya, Supri langsung bergegas ke kamarnya untuk istirahat. Rumah Supri lumayan besar, ia tidur di kamarnya di sebelah Timur, sedangkan kedua orang tuanya beserta adiknya tinggal di sebelah Barat, jadi jarak Supri dan kedua orang tuanya cuma terhalang tembok saja.

Kampung Supri tergolong kampung yang masih pelosok, setelah shalat isya kampung Supri sudah sepi, tidak ada anak muda yang nongkrong. Jarang juga orang yang bermunculan di malam hari. Waktu itu tepat pukul sembilan malam, dengan capeknya Supri tidur di rumahnya dengan posisi tengkurap, sambil menunggu kedatangan Mbok Widi, dan benar saja saat itu langsung terdengar suara ketokan pintu kamarnya. Tok..tok..tok...

Kulonuwun” terdengar suara dari luar pintu. “Monggo mlebet, Mbak”, jawab Supri. Ternyata yang mengetuk pintu adalah Mbok Widi. Lalu, tanpa banyak bicara langsung masuk ke kamar Supri. “Pijit, mas?” tanya Mbok Widi. “Iya, Mbok,” jawab Supri setengah sadar saking ngantuk dan capeknya. Sesaat kemudian Supri heran. Tidak biasanya Mbok Widi pakai parfum yang harum sekali baunya bak bunga melati.

“Kok tumben pakai parfum? Parfum apa Mbok, kok wangi sekali?”, tanya Supri.

“Ini tadi cuma bawa dari rumah,” jawabnya lirih.

Selain itu Supri merasa heran, pijitan Mbok Widi kali ini lebih enak. Bahkan, tangan Mbok Widi juga terasa dingin. Saking enaknya Supri sampai tertidur pulas.

Saat Supri terbangun hari sudah pagi. Mbok Widi, orang yang memijitnya semalam juga sudah tak ada lagi di kamar Supri. Supri bergegas mencari ibunya dan bertanya. “Bu Mbok Widi semalam, sudah dikasih duit belum?”

“Mbok Widi siapa?” tanya ibunya kaget. “Mbok Widi tukang pijit tetangga kita, semalam kan Mbok Widi mijitin aku, kemarin aku kan minta tolong ibu memanggilkan Mbok Widi”.

Dengan perasaan heran ibunya menjelaskan kepada Supri, kemarin ia lupa dan belum datang ke tempat Mbok Widi. Dan semalam di rumahnya tidak ada tamu datang. Dengan perasaan bingung Supri mendatangi Mbok Widi untuk memastikan apakah Mbok Widi datang ke rumahnya dan memijitnya. Mendengar jawaban dari Mbok Widi, Supri kaget bukan main, ternyata Mbok Widi tidak datang ke tempatnya semalam.

Dalam hati Supri bertanya-tanya sebenarnya siapa yang memijitnya semalam. Supri baru sadar bahwa yang memijitnya semalam ada peri penunggu pohon melinjo di sebelah kamar Supri. Ayah Supri yang mengatakannya. Karena di desa ayahnya termasuk orang pintar.

Комментарий

Syalat Isya – ночной намаз иша, обычно совершается перед сном.

kosa kata

pegal-pegal

онеметь, оцепенеть

tukang pijit

Массажист

pelosok

угол, захолустье

tengkurap

упасть ничком

bak

как, словно

tumben

дж. а что это ….

tertidur pulas

дж. крепко заснул