Cerita 9. Topeng Buto Hidup

Задания на повторение: вставьте нужные аффиксы

Чтобы выполнить задание нужно авторизоваться и тогда появятся кнопки "Сохранить" и "Завершить задание".

Saat ini Yadi masih duduk di bangku sekolah dasar. Rumah Yadi berada di pelosok di daerah Temanggung. Kampungnya masih golong sepi dan masyarakatnya masih kuno. Mereka masih percaya takhayul, karena itu sering gelar ritual pada hari-hari tertentu. Semua itu sudah mereka laku turun-urun. Istilahnya mereka yang hidup di kampung Yadi masih lestari adat inggal nenek moyang.

Seperti percaya pada masa lalu, percaya yang tumbuh kembang di sana juga masih sama. Bila ritual-ritual itu tidak jalan,suatu yang buruk bakal jadi. Misalnya kering, gagal panen, banyak yang surup juga makan korban jiwa. Hal itu rupa tumbal ganti ritual. Kembali ke cerita Yadi...

Yadi anak empat dari enam saudara. Waktu kelas tiga SD, Yadi hampir saja putus sekolah karena tiada biaya. Itu buatnya minder karena olok-olok teman-temannya. Yadi pun adu kepada kedua orang tua. dengar hal itu, orang tua Yadi tidak marah, malah beri nasihat penting.

“Sudahlah, tidak apa-apa”, kata ayah Yadi. Semenjak itu, duanya kerja mati-mati demi cukup biaya hidup dan perlu sekolah Yadi. Akhirnya, Yadi tidak jadi putus sekolah dan ceria kembali. Ia tak lagi minder.

omong-omong soal sekolah Yadi sangatlah prihatin, banyak genteng yang bocor dan plafon yang sudah rusak. Walaupun begitu animo masyarakat sekitar ekolah anak-anak mereka cukup besar. Sekolah itulah satu-satunya sekolah di kampung itu. Halaman sekolah Yadi lumayan luas tapi berada sebelah dengan kubur. Halaman sekolah itu biasanya guna Yadi dan kawan-kawan untuk main bola.

Suatu hari, seperti biasa ketika pulang sekolah, Yadi langsung ganti baju lalu makan. Usai makan Yadi gegas main sama teman-teman. Saking asyikmain, Yadi dan teman-temannya sampai lupa waktu. Tak rasa waktu sudah Maghrib, namun Yadi tak peduli hal itu. Hingga salah satu teman Yadi endang bola begitu keras. Dan bola yang tendang itu sasar ke dalam makam.

Karena takut ambil bola, semua masuk ke dalam makam ramai-ramai. Mereka semua lihat di pintu makam dapat gapura yang di atasnya letak topeng buto dua buah. Satu di belah kiri, satu lagi di belah kanan. Begitu lihat dua topeng itu, Yadi teriak-teriak tak jelas. Tampak seperti orang linglung yang tidak sadar dan sangat takut.

Selang berapa menit kemudian, Yadi pingsan. Kawan-kawannya bingung, mereka tak tahu harus buat apa. Dua sampai tiga orang bahkan jadi panik. Sebagian usaha olong Yadi. Sisanya lari diri minta bantu. Selang berapa saat lanjut, warga datang bondong-bondong untuk lihat kondisi Yadi dan olongnya.

Yadi pun bawa pulang ke rumahnya. Namun sampai di rumah Yadi belum sadar diri. orang tetangga anggil Mbah Karmin – orang pintar di kampung situ. sampai Mbah Karmin di rumah Yadi, ubarampe siap guna obat Yadi.

Ketika lengkap siap, Mbah Karmin langsung laku ritual. Ia bakar kemenyan. Tetes kemenyan yang sudah bakar cemplung ke dalam gelas berisi air putih. Dengan erah segenap mampunya, Mbah Karmin usap air ke seluruh tubuh Yadi. Ajaib! Yadi langsung sadar diri. Orang tua dan beberapa warga langsung anya Yadi apa yang telah jadi.

Yadi ceritajadi yang alamnya. Ketika ia dan kawan-kawan hendak ambil bola di dalam kubur, tiba-tiba topeng buto yang ada di gapura kuburbesar layaknya ukuran buto sungguh. Habis itu ia tak ingat apa-apa lagi. Padahal kawan-kawan Yadi sendiri tidak alam hal serupa.

Mbah Karmin kemudian jelas kalau Yadi telah ganggu makhluk unggu topeng buto yang ada di gapura kubur. Makam di tempat itu memang golong makam yang sangat keramat. Makam itu juga huni oleh tawon setan yang sering gangu warga di kampung situ.

telah alamjadisebut, Yadi tak lagi berani main-main di dekat kubur itu pada gelap-gelap. Ia trauma jadi yang sudah alamnya itu bakal ulang kembali.

Комментарии

Пока нет комментариев.