Cerita 5. Hantu Lubuklinggau dari Palembang

Задания на повторение: вставьте нужные аффиксы

Чтобы выполнить задание нужно авторизоваться и тогда появятся кнопки "Сохранить" и "Завершить задание".

Namaku Linda, aku tinggal di Lubuklinggau, buah daerah di kota Palembang. Aku punya cerita, bukan alam pribadi sih. Tapi ini jadi yang alam oleh tetangga-tetanggaku, langsung saja ke ceritanya.

Katanya di RT tempat kutinggal itu banyak huninya, tapi Alhamdulillah sampai sekarang aku dan keluarga belum pernah ganggu (jangan same deh!) seperti yang alam oleh tetanggaku yang nama Om Ndut.

Nah, Om Ndut ini kalau pulang kerja sekitar jam duaan gitu. Dia kerja di buah RM besar di depan rumahku, betul rumahku itu pas di pinggir jalan lintas, jadinya depan rumahku ada Rumah Makan yang lumayan gede.

Jam dua seperti biasa Om Ndut pulang dengan jalan kaki, tapi di jalan kok asanya nggak enak, kayak ada yang ikutin gitu. Tapi dasarnya Om Ndut itu orangnya nggak nakut jadi nyantai aja dia jalannya waktu katanya rada rinding. Setelah sampai di depan rumah, Om Ndut bukain pintu oleh bininya yang lagi hamil muda, tapi dia sempat lirik ke depan rumahnya, tepatnya di bawah pohon mangga yang lumayan gede dan serem.

Eh, di sana ada Mbak Kunti pakai gaun putih lagi berdiri sambil tangan kirinya itu dekep boneka kumal. Mbak Kunti lepas pandang ke arah Om Ndut. Tapi Om Ndut cuek saja.

Terus cerita kedua, ini dari Sapto (adek temanku yang waktu itu Tahun 2009 baru kelas tiga SMA). Waktu itu malam minggu, biasalah cowok kalau malam minggu suka begadang dan pulang malam atau subuh gitu, kalau nggak gitu katanya nggak gaul!

Jam tiga malam Sapto pulang dari main komputer di rumah temennya. betul rumah temennya itu dekat rumah dia, jadinya dia cuma jalan kaki gitu. Kayak biasanya dia jalan kaki sendirian pulang ke rumah, namun dia rasa suasana nggak seperti biasanya. Jalan raya sepi banget, terus Rumah Makan juga sepi. Ada apa ya? Batinnya. Dengan nggak sengaja dia nengok ke teras rumah tetanggaku yang cukup luas.

nyata di teras itu ada Mbak Kunti yang lagi hadap jendela kaca, terus nyisir rambutnya yang panjang. Terus dia lihatin saja itu cewek, tapi kok kayak terbang gitu kakinya nggak injek tanah. Ya sudah, langsung ibrit deh, sampai-sampai sandalnya putus!

Cerita ketiga, ini kisah yang alam temanku namanya Keling. Si Keling ini kakaknya Sapto. Waktu itu malam Jum’at sekitar jam 00.30 WIB, nggak tahu kenapa dia nggak bisa tidur dan pengen banget keluar ke rumah temannya. Akhirnya dia keluarin motor gedenya. Setelah lewat rumahku, nggak jauh ada jalan simpang tiga di situ. Di pinggirnya ada tempat Halte Bus, biasa guna buat anak-anak SMP + SMA pulang sekolah.

Tiba-tiba dari belakang halte ada pak Pocong lagi loncat-loncat dan langsung saja si Keling muter motor refleks ngepot. Saking takutnya, Keling nggak kuat bawa motor. Akhirnya dia henti dan mengedor-gedor rumah warga.

Hampir semua rumah gedornya, sampai pagar rumahku terjang sama dia. Otomatis Bokapku dan warga lainnya pada bangun, masuk aku, aku liat mukanya pucat banget. Lima belas menit kemudian baru dia bisa ngomong dan cerita apa yang dia liat tadi. Terus dia minta tolong sama Bokapku untuk ambil motornya yang masih di depan halte. Demikianlah ceritanya.

Комментарии

Пока нет комментариев.